Kec.Miri, Kab. Sragen Kode Pos 57276

Senin, 03 Oktober 2016

Sejarah


Pada jaman dahulu sekitar tahun 1910, pada penjajahan Belanda di telatah bagor ada kelompok-kelompok orang di lingkungan desa Bagor yang di ketuai (di sepuhi) seorang lurah (RT) yang di antaranya:
1.      Kampung Mojolegi terdiri dari sekitar 10-20 KK  disepuhi oleh luranh (RT) yang bernama Pawiro Sentono.
2.      Kampung Tegalrejo terdiri dari sekitar  16 KK disepuhi oleh lurah (RT) yang bernama Kerto Dikromo.
3.      Kampung Kaliapang terdiri dari sekitar 20 KK disepuhi oleh lurah (RT) yang bernama Mangun Pawiro
4.      Kampung Bagor terdiri dari sekitar 20 KK disepuhi oleh lurah (RT) yang bernama Mangun Pawiro
5.      Kampung Muneng terdiri dari sekitar 17 KK di sepuhi oleh lurah (RT) yang bernama Kerto Lengkong
6.      Kampung  Cabe terdiri dari sekitar 21 KK  di sepuhi oleh lurah (RT) yang bernama Wiro Sudarmo
        Dari lurah-lurah (RT) kampung tersebut diketuai di anggap yang paling tua yaitu dari kampung Bagor yang bernama Wono Karso, maka pusat kelurahanya maka bertempay di kampung Bagor. Sejak itulah berdirinya kelurahan yang bernama Bagor. Kemudian seiring perkembangannya jaman belanda sekitar tahun 1921, kelurahan Bagor di sebut komplek dari pmerintahan belanda, Kemudian tanah-tanah di kuasai Belanda di bagikan untuk di garap oleh rakyat yang sudah berkeluarga. Pada waktu itu lurah (RT) megadakan rapat yang di pimpin oleh pemerintah Belanda untuk memilih Demang (Kepala Desa). Pada saat itu terpilih lurah (RT) Dari Kampung Kaliappamg yang bernama Mangun Pawiro. Maka sejak itu pusat kelurahan bagor bertempat di Kkampung Kaliapang  dan di pimpin oleh demang yang bernama mangun pawiro
            Setelah pejajah belanda (Indonesia Merdeka) Demang Mangun Pawiro masih menjabat tapi namanya di ubah menjadi lurah. Sejak saat itulah beliau menjadi lurah pertama di Desa Bagor, dan di bantu seorang carik yang bernama Marto Diharjo
            Sejak berdirinya di tahun 1921 Kepala Desa (lurah) yang menjabat di desa bagor adalah:
1.        Mangun Pawiro (1921-1971)
2.        Pj Sastro Sajarwo (1971-1979)
3.        Joko Turdiyono (1980-1998)
4.        Yaman (1998-2006)
5.        Edy Sutrisno (2006-2013)
6.        Kukuh riyanto (2013- Skarang).


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

social feed

Blogroll

Pengunjung Laman

Diberdayakan oleh Blogger.